First time
tw // nsfw , explicit , mature content , masturbation , fingering , anal sex
top!taeil bot!doyoung
Doyoung sedang memasak di dapur untuk dirinya dan pacarnya, Moon Taeil. Lantai 5 terlihat sunyi, para penghuninya meninggalkan tempat itu untuk solo schedule. Hanya Doyoung yang tersisa disana dengan pacarnya yang menemaninya agar tidak merasa kesepian.
Doyoung terlihat sangat seksi saat dia sedang masak. Apron cantik yang ia pakai membuat lekukan badannya terlihat dan itu sangat indah di mata taeil. Apa yang dilihatnya itu ternyata membuat sesuatu di bagian bawah sana menjadi tegang, entah pikiran kotor apa yang kali ini Taeil pikirkan.
“Mas mau kemana? Sebentar lagi adek selesai masak” tanya Doyoung melihat Taeil beranjak dari meja makan
“Mau ke kamar mandi sebentar dek, kebelet”
“Oh yaudah sana gih mas”
Taeil bergegas ke kamar mandi untuk menuntaskan sesuatu. Ia mengunci pintu kamar mandi dan tak lupa menyalakan air untuk meredam desahan yang mungkin saja keluar dari mulutnya. Dibukanya resleting celana miliknya yang menampakkan benda yang sudah mengeras sejak tadi.
“Mikirin apa toh il sampe ngaceng gini” ucapnya sambil mengurut penisnya
Taeil mulai memaju mundurkan tangannya, memanjakan miliknya dan memikirkan hal-hal kotor agar cepat mencapai puncaknya. Sesekali ia memikirkan kekasihnya yang manis itu memanjakan miliknya. Doyoung yang memiliki tubuh ideal dengan pinggang yang kecil dan pantat yang sekal membuat Taeil sangat bergairah dengan hanya memikirkannya. Lenguhan Taeil terdengar sangat jelas di dalam sana. Apabila tidak ada suara pancuran air sebagai peredam, maka suara yang ia keluarkan bisa saja terdengar oleh seisi dorm lantai 5.
Selesai memuaskan dirinya, Taeil kembali ke meja makan untuk menyantap makanan yang dibuatkan oleh pacarnya. Sejak kembalinya Taeil dari kamar mandi, Doyoung selalu memperhatikan gerak gerik Taeil. Tentu ini membuat Taeil senang karna pacarnya menaruh perhatian yang banyak untuk dirinya. Perhatian Doyoung ini semakin lama membuat Taeil merasa aneh, pikiran-pikiran kotor mulai masuk ke dalam pikirannya. Entah kenapa memang Doyoung ini sangat seksi di matanya. Padahal kesehariannya Doyoung memakai baju yang oversize.
“Mas?” ucap Doyoung membuka pembicaraan
“I-iya dek?”
“Mas gapapa?”
“Gapapa dek. Emang mas kenapa?”
“Ga tau adek ngerasa ada yang aneh aja sama mas”
“Kamu sendiri kenapa daritadi liatin mas terus dek?”
“Karna mas keliatan aneh makanya adek liatin terus”
“Emang mas anehnya gimana dek?”
“Coba adek mau tanya sama mas. Mas ngapain di kamar mandi?”
“Hmmm mas pipis lah dek. Ngapain lagi emangnya?”
“Adek denger kok mas teriak-teriak di dalam kamar mandi. Mas kesakitan?”
“Suara teriak gimana dek?”
“Suara kayak ahhh ahhhhh aaahhhhhh gitu mas”
Deg
Doyoung mendengar hasil kegiatan Taeil tadi. Bukankah Taeil sudah menyalakan air untuk meredam suara desahannya? Ditambah lagi suara Doyoung yang memperagakan suara Taeil di dalam kamar mandi terdengar sangat indah di telinga Taeil. Ini pertama kalinya ia mendengar desahan kekasihnya dan ini juga membuat bagian selatan Taeil mengeras yang kedua kalinya di pagi hari.
“Mas kok diem aja sih?” Doyoung memecah keheningan di antara mereka
“Adek kok bisa denger itu?”
“Ya kedengeran lah mas. Kamar mandi sepi begitu ga ada suara apapun selain teriakan mas”
“Tadi mas nyalain air deh perasaan”
“Air? Ga lama pas mas masuk kamar mandi mati airnya mas. Makanya adek bisa denger mas teriak”
Diam. Taeil hanya bisa terdiam mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh kekasihnya. Bagaimana bisa ia tak sadar bahwa air yang sejak awal dia nyalakan mati begitu saja? Apa karna dirinya terlalu menikmati jadi dia tak menghiraukan apa yang terjadi di sekelilingnya?
“Mas?”
Taeil masih diam seribu bahasa. Dia bingung apa yang harus dijawab olehnya? Selama ini semua orang termasuk kekasihnya ini tau bahwa Taeil adalah member terpolos di unitnya, bahkan ia dan Doyoung dijuluki sebagai pasangan terpolos karena mereka berdua belum pernah melakukan hal kotor lain selain ciuman.
Disaat member lain dan pacarnya suka melakukan kegiatan tidak senonoh, bahkan tak jarang suara bercinta itu terdengar di seluruh ruangan, tapi pasangan ini lebih suka kegiatan memasak daripada bercinta.
Itu tidak sepenuhnya salah. Pada kenyataannya Taeil memang polos karna ia belum pernah melakukan hubungan seksual dengan siapapun, terutama dengan kekasihnya. Namun Taeil tidak sepolos itu, diam-diam dia suka menonton film biru dari web yang tersedia di google. Dia juga diam-diam memiliki akun khusus untuk mendapatkan foto dan video sex gratis dari mutual yang ia punya. Dengan foto dan video ini dia suka melakukan masturbasi dengan memikirkan kekasihnya. Sekarang terlihat kan bagaimana aslinya Taeil?
“Dek, tolongin mas ya?” kali ini Taeil yang memecah keheningan diantara mereka
“Tolong apa mas?”
“Mas mau begituan 👉🏻👌🏻 sama adek” ucap Taeil sambil memeragakan dengan tangannya
“Adek ga mau ah mas, pasti sakit. Biasanya Ten atau Taeyong teriaknya kenceng banget” Doyoung mengerti apa yang dibicarakan oleh Taeil meski dia belum pernah melakukannya
“Ayo dong dek pleassee. Mas beneran pengen rasain punya kamu, biar ga cuma coli sambil mikirin kamu”
“Mas???”
“Hehehehe maaf ya dek, mas jadiin kamu objek pelampiasan mas”
“Mas ternyata mesum ya!”
“Mesumnya sama kamu doang dek” Taeil mendekati Doyoung dan meletakkan kepalanya di leher milik Doyoung
“Ayo dong dek sekalii aja. Emang adek ga pernah mau coba gituan?”
“Aaahhhh m— massshhhh” suara leguhan keluar dari mulut Doyoung karna perlakuan Taeil di bawah sana yang sedang mengelus bagian selatannya
“Mas geli mas mmmhhhhh”
“Enak kan dek?” tanya Taeil melihat celana Doyoung yang mulai membesar
“Aaahhhh massss!!! Jangannhhh—”
Kalimat Doyoung terhenti. Taeil membungkam mulut Doyoung dengan miliknya. Ia melumat bibir manis milik kekasihnya tanpa meninggalkan sisa. Tangannya di bawah sana mulai membuka celana yang Doyoung kenakan. Kini tersisa Doyoung dengan penisnya yang menegang dibalik apron. Tangan Doyoung selalu menepis tangan Taeil agar tidak menaikkan apron miliknya.
“Mas jangan, adek malu”
“Jangan malu sayang, cuma ada mas disini. Sekarang lepas apron dan baju kamu”
Doyoung mendengarkan perintah Taeil. Ia menanggalkan semua pakaiannya dan memperlihatkan tubuh mulus miliknya.
“Kamu indah banget dek”
“Mas ih jangan bilang gitu adek malu”
“Sini sayang duduk di pangkuan mas”
Taeil mencium leher kekasihnya dan membuat banyak tanda disana. Tangan sebelah kirinya asyik bermain dengan puting coklat milik Doyoung dan tangan kanannya bermain memanjakan penis Doyoung.
“Masshhhh nenen adek jangan dimainin nngghhhhh mashhhh”
Sang dominan tak menghiraukan apa yang diucapkan oleh sang submisif. Mulutnya kini mengecup benda coklat tersebut, sesekali menjilat dan menyedotnya layaknya bayi yang kelaparan. Membuat pemilik benda coklat itu membusungkan dadanya.
“Massss hhhaaahhhhhh adek mmmhhh adek mau pipisshhhh”
Mendengar itu sang dominan semakin mempercepat pergerakan tangannya di bawah sana.
“Hhaaahhhh ahhhhhh massshhhh tangannya jangan kenceng kenceng— mau pipisssss”
“Keluarin aja dek jangan ditahan”
“AAAHHHHH MAAASSSS”
Doyoung mendapat pelepasan pertamanya. Ia belum pernah seperti ini sebelumnya. Ini adalah kali pertama ia dipuaskan.
Setelahnya sang dominan membuka celana dan meminta kepada sang submisif untuk berlutut dan menelan miliknya dengan mulut hangat sang submisif. Taeil sesekali menaik turunkan pinggulnya agar miliknya dapat masuk sempurna ke dalam mulut Doyoung hingga menyentuh tenggorokan sang submisif.
Tak puas hanya dengan mulut lelaki manis yang ada di hadapannya, Taeil membalik badan Doyoung dan membuatnya menungging dengan bertumpu pada meja makan.
“Dek, kalo sakit bilang ya”
“Iya mas— AKKHHH!! MAS!! sakit hiks mas”
Taeil memasukkan kedua jarinya pada lubang Doyoung memaju mundurkan jarinya seperti gunting untuk sedikit melonggarkan lubang itu agar dapat melahap penisnya. Cukup dengan pemanasan pada lubang manis itu, Taeil mengambil kondom yang selalu ia bawa di celananya. Dipakainya kondom itu pada miliknya dan mulai memasukkannya ke dalam lubang milik Doyoung.
“MAS!!!! Sakit hiks— sakit mas”
“Baru masuk kepalanya sayang, tahan sebentar ya nanti juga enak”
Taeil memasukkan miliknya perlahan agar tidak menyakiti pemilik lubang hangat itu.
“Mas hiks udah— adek ga kuat— sakit mas”
“Tahan sebentar dek”
“Maaassss sakit”
Taeil sangat memaklumi kekasihnya yang merengek seperti ini. Wajar saja karna ini memang pertama kalinya bagi mereka. Tentu akan sangat menyakitkan bagi pihak bawah. Tapi ia sangat menginginkan hal ini, tidak mungkin dilewatkan begitu saja.
Pergerakan Taeil di belakang sana dimulai dengan ritme pelan dan lama kelamaan menjadi ritme yang cepat. Rasa yang awalnya menyakitkan bagi Doyoung berubah menjadi nikmat, dan teriakan karna sakit berubah menjadi desahan karna nikmat. Sang submisif yang awalnya tidak menginginkan hal ini menjadi kecanduan ingin dimasukkan lebih dalam.
“Mas haaahhhh mas aakkkhhhh” Doyoung menggelinjang karna sang dominan berhasil mendapat titik manisnya
“Disitu enak banget mas nnnggghhhh”
“Disini?”
“Iya mas— aaahhhhh aahhhhh masshhh pelan pelannhhh”
Taeil semakin mempercepat ritme sambil memainkan penis Doyoung. Tak lama kemudian Doyoung mendapat pelepasannya lagi. Taeil lalu membalikkan tubuh Doyoung duduk di atas meja.
“Enak kan?” tanya Taeil
“Enak mas hehehehehe”
“Mas belum sampe, kita lanjut lagi ya”
Tanpa persetujuan kekasihnya, Taeil membuka kaki Doyoung dan memasukkan lagi miliknya ke dalam lubang hangat itu.
“AAKKKHHH MAS PELAN”
Kali ini Taeil tidak sabaran, ia hanya ingin mendapatkan pelepasannya. Membuat Doyoung yang ada di depannya tidak bisa mengimbangi Taeil karna lelaki itu terlalu bersemangat.
“Mas mmmhhhh adek mau keluar lagi massshhhh”
“Bareng dek argh mas juga mau keluar”
“AAAAHHHHH~”
Kini keduanya telah mendapat pelepasannya. Mereka segera memakai baju dan membersihkan kekacauan yang telah mereka buat di meja makan. Kursi yang beratakan, taplak meja yang lusuh tak karuan dan sperma Doyoung yang bertebaran di lantai dan meja makan.
“Kalian… Ngapain? Kok banyak cairan putih...” ucap seseorang yang baru saja masuk
Sepasang kekasih ini tidak menyadari bahwa ada yang memasuki dorm, mereka sibuk merapihkan kekacauan yang mereka buat. Taeil dan Doyoung menatap lelaki itu dan hanya bisa tersenyum ke arahnya.
“Wah gila keren! Ga nyangka akhirnya kalian ngelakuin juga” ucapnya menepuk tangan
“Hyung maluuuuu” Doyoung menutup wajahnya
“Lebay banget sih Doy. Ngapain malu, aku malah bangga sama kamu udah berani ngelakuin ginian hihi. Akhirnya udah jebol juga ya” ucapnya menepuk pundak Doyoung
“Gimana enak ga dimasukkin? Punya Taeil hyung gede ga? Segede apa? Mainnya lembut atau kasar nih? Tadi posisi mainnya gimana? Keluar berapa kali kamu Doy?” tambahnya seperti wartawan yang haus akan informasi
“Hyuuuungggg malu jangan diomongin” wajah Doyoung kini sudah berwarna merah
“Oke ga diomongin. Aku mau bilang sama yang lain ah~”
“Hyung jangan! Nanti Doyie sama mas Taeil malu kalo yang lain tau”
“Bayaran tutup mulut, tutup kuping dan jaga ketikannya berapa nih?”
“Doyie traktir goguma 1 bulan ya?”
“Oke deal”
Taeil hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat 2 pihak bawah itu meributkan urusan yang sebenarnya tidak penting bagi dirinya. Kalau yang lain mengetahui juga tak masalah, jadi lain kali dia bisa bebas mengajak Doyoung untuk melakukan yang baru saja mereka lakukan.
Fin.
Hayo siapa yang masuk ke dorm? 👀