— Luwoo

NOTE: bold dialog jungwoo


“Mas, sarapan” Jungwoo berteriak dengan nada lembut dari ruang makan.

'Kalo udah ngomongin makan gini tandanya udah ga ngambek nih' batin Lucas.

Suasana ruang makan kali ini lebih baik dari semalam. Pagi ini Jungwoo sesekali menimpal perkataan Lucas, tidak seperti semalam yang hanya diam tanpa sepatah kata pun.

Usai sarapan, semua bersiap untuk berkegiatan. Ketiga anak mereka berpamitan untuk berangkat sekolah dan Lucas yang masih bersiap pergi ke kantor.

“Yang, aku berangkat”

“Iya” balas Jungwoo tanpa memandang Lucas.

“Aku mau berangkat loh yang”

“Iya berangkat aja mas”

Lucas masih terdiam di tempat. Hal itu membuat Jungwoo berhenti melakukan kegiatannya sejenak dan menatap suaminya.

“Kok belum berangkat?”

“Aku. mau. berangkat. sayang.” ucap Lucas seolah memberi pertanda pada Jungwoo.

Jungwoo menghela nafas melihat tingkah suaminya pagi itu.

LC

“Perasaan tadi udah rapih semua kenapa jadi ga kekancing gini kemejanya? Dasinya juga berantakan banget mas astaga”

“Sengaja kan pasti ga ngancing kemeja dan ngiket dasi asal-asalan kayak gini. Masa tadi udah rapih sekarang jadi berantakan? Biasanya juga bisa pake dasi sendiri, tapi ini malah acak-acakan” Jungwoo mengoceh sambil mengancingkan kemeja Lucas dan mengikatkan dasinya.

“Iya sengaja, biar diperhatiin sama orang yang paling cantik dan manis di rumah ini”

“Adek maksudnya?”

“Kamu lah Huang Jungwoo, masa adek. Kan lucu kalo kamu ngomel tapi perhatian gini”

“Gombal ah males”

“Males tapi kok mukanya merah?” Lucas menahan tawanya saat ia melihat wajah Jungwoo mulai merona karna kalimat yang keluar dari mulutnya.

“Apa sih, udah sana jalan. Udah rapih tuh” balas Jungwoo kembali melakukan kegiatannya yang tadi sempat terhenti.

“Iya, makasih ya sayang” Lucas mengusap lembut rambut Jungwoo dan mengecup singkat bibir plum Jungwoo.

“Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan” ucap Jungwoo saat Lucas berusaha menciumnya lagi.

“Anak-anak kan udah berangkat sekolah. Dikiiiit aja yang”

“Engga. Udah sana sekarang kamu yang berangkat kerja”

“Masih marah ya? Masih ngambek sama aku?”

“Ga usah dibahas. Cepet sana mas, aku mau rapihin bekas makan”

“Tapi janji ya nanti sore aku pulang kerja udah ga ngambek?”

“Liat nanti. Sana berangkat ih susah banget dibilangin”

“Sini peluk dulu biar emosinya reda”

Lucas memeluk suaminya. Jungwoo yang pada awalnya tak membalas pelukan Lucas akhirnya mengalungkan tangannya, pertanda hatinya mulai melunak.

LW 2

“Aku berangkat ya yang?”

“Iya sana. Daritadi ngomong doang tapi ga dilakuin”

“Kali ini berangkat beneran. Dadah cantik~”