Minseok
(Foto anak laki-laki Jungwoo, bernama Lee Minseok)
Hari ini adalah hari dimana Mark memiliki acara penting di kantor bersama seluruh koleganya. Mark membawa Jungwoo dan Minseok bersamanya.
Minseok merasa tempat yang ia dan orang tuanya datangi sangat ramai, anak kecil itu memutuskan untuk bermain di taman terdekat, tentu saja dengan izin kedua orang tuanya. Minseok terlalu senang bermain dan berlarian kesana kemari sampai dirinya tak melihat ada seseorang di depannya.
“Maaf om”
Minseok menatap Luke dengan raut wajah sedih, ia merasa bersalah telah menabrak orang saat sedang berlarian.
“Gapapa dek, lain kali hati-hati ya”
“Iya om!”
“Mama sama papanya mana? Kok main sendiri?”
“Yayah dan papah ada di dalam om. Minseok lelah, di dalam ramai. Minseok mau main saja disini”
'Ah dia anak laki-laki submisif…' batin Luke.
“Yayah sama papah di dalem dan Minseok sendirian disini? Gimana kalo om temenin Minseok main sampe yayah sama papah dateng?”
“Ayo om! Minseok mau”
Mata Luke tak bisa berpaling memandang wajah Minseok. Anak kecil yang baru ia temui itu terlihat mirip dengannya. Ia seperti sedang melihat dirinya sendiri sedang bermain.
Luke bermain dengan Minseok tanpa mengenal waktu. Tak terasa mereka sudah bermain selama satu jam, tepat dengan selesainya acara yang ada disana.
Dua sosok lelaki memakai setelan jas menghampiri mereka, memanggil-manggil nama sang anak.
“Minseok ayo kita pulang nak”
“Papahhh! Minseok disini!”
Lelaki submisif itu tersenyum dan mempercepat langkahnya.
“Om, itu yayah sama papah!”
“Yayah sama papahnya Minseok udah selesai?”
“Iyah itu mereka om”
“Minseok main sama siapa na—” ucapan Jungwoo terhenti, senyumnya memudar, langkahnya melambat.
“Papaaaaah!” Minseok kecil berlari memeluk Jungwoo.
“Papahhhh Minseok main sama om itu. Omnya baik pah, dia mau temani Minseok”
“Papah? Papah kenapa diam?”
Jungwoo dan Luke sejak tadi hanya terdiam dan saling memandang. Baru tadi pagi ia berkata bahwa dirinya merindukan Jungwoo, dan malam ini Tuhan mempertemukan dirinya dengan Jungwoo
“Are you okay baby?”
“Ah… Gapapa mas, I'm okay”
“Yayah yayah, sejak tadi Minseok main sama om itu. Omnya baik mau temani Minseok” Minseok terlihat antusias menceritakan teman barunya, om Luke.
“Minseok udah ucapin terima kasih ke omnya?”
“Belum yah…”
“Kalo gitu Minseok bilang makasih ke omnya dulu”
“Iya ayo yah”
“Om terima kasih sudah temani Minseok main”
“Terima kasih kembali Minseok”
Mark dan Jungwoo juga bersalaman dengan Luke, sebagai tanda ucapan terima kasih mereka karna telah menjaga Minseok.
“Apa kabar Woo?”
“Baik” Jungwoo menjawab singkat, ia tak mau berurusan lagi dengan laki-laki yang memintanya untuk menggugurkan anaknya.
“Kalian saling kenal?” tanya Mark
“Temen lama mas” jawab Jungwoo singkat
“Minseok… Anak kalian?”
“Iya Minseok anak kami—”
“Mas ayo pulang” Jungwoo terlihat tidak tenang, ia memotong kalimat Mark sebelum suaminya itu menyelesaikan perkataannya. Jungwoo hanya ingin pulang, ia tidak ingin berlama-lama di dekat orang yang pernah menyakiti dirinya dan anak semata wayangnya.
“Ah iya ayo kita pulang. Sekali lagi terima kasih ya mas Luke. Kami pamit dulu”
Luke hanya bisa memandang Jungwoo, Mark dan Minseok yang semakin lama semakin jauh darinya.
'Kalo tujuh tahun lalu gue tanggung jawab dan ga nyuruh Jungwoo buat gugurin kandungannya, mungkin saat ini gue yang ada di samping Jungwoo. Mungkin gue dan Jungwoo akan punya keluarga kecil kayak mereka'