Ulang Tahun Papi

Lucas bergegas mencari toko kue dan kado untuk suami tercintanya. Ia merasa bodoh karna melupakan tanggal ulang tahun Jungwoo, 19 Februari.

Sepanjang belasan tahun mereka menikah, Lucas pernah beberapa kali lupa tanggal ulang tahun Jungwoo. Namun biasanya Jungwoo akan bersikap acuh saat Lucas melupakan ulang tahun Jungwoo, namun tahun ini mungkin karna bayi yang ada dalam perut Jungwoo, ia jadi lebih sensitif.

. . . . .

Saat Lucas sampai di rumah, Jungwoo sudah terlelap. Lucas memposisikan diri duduk di depan Jungwoo yang sedang tidur menyamping.

“Sayang” ucap Lucas sembari menepuk pelan tubuh Jungwoo.

“Hmmm”

“Buka dong matanya”

“Apa sih mas aku ngantuk”

“Happy birthday. Maaf aku lupa hari ini kamu ulang tahun…”

“Makasih”

Jungwoo masih menutup mata saat menjawab Lucas.

“Dek, papinya dedek masih ngambek ya?”

“Dek, bilangin ke papi, daddy minta maaf karna lupain ulang tahun papi”

“Dek, papi mau maafin daddy ga ya?”

Lucas terus bermonolog sembari mengusap lembut perut Jungwoo.

Lelah mendengar Lucas yang berbicara sendiri, Jungwoo pun bangun dari tidurnya dan duduk bersandar pada ranjang tempat tidur.

“Happy birthday sayang” ucap Lucas memberi buket bunga dan sepotong kue dengan lilin kecil yang baru saja ia nyalakan.

“Ayo tiup kuenya sayang. Kalo kelamaan nanti kuenya kena lilin”

Jungwoo memejamkan mata, membuat permohonan dan meniup lilin.

“Makasih ya mas. Maaf tadi aku sensitif banget”

“Aku yang harusnya minta maaf karna lupa hari ini ulang tahun kamu”

“Gapapa, biasanya kalo kamu lupa aku ga masalah kan. Kayaknya bawaan bayi aku jadi sedih kamu lupain ulang tahun aku…”

“Besok mau jalan-jalan ga? Anggep aja kado dari aku, sekalian nyenengin kamu dan bayi”

“Jalan-jalan? Besok kan masih weekdays? Kerjaan kamu gimana?”

“Gampang itu mah, kamu ga perlu pikirin kerjaan aku. Mau ga?”

“Anak-anak?”

“Ga ikut, mereka sekolah. Jalan-jalannya cuma ada aku, kamu, dan bayi”

“Tapi mas, nanti anak-anak—”

“Mereka udah gede sayang. Bisa jalan dan pulang sekolah sendiri, bisa jaga diri di rumah”

“Iya… Hmmm aku mau ke taman safari. Dedek bayinya mau liat binatang terutama panda! Mau foto sama bayi satwa di sana juga”

“Oke besok kita ke taman safari. Sekarang kamu tidur. Good night bayi”

Lucas mencium perut Jungwoo.

“Aku ga diucapin juga?”

“Bawaan bayi lagi?”

“Hmmm mungkin?”

“Good night sayang”

Lucas mencium singkat bibir Jungwoo.

“Night mas”