VCS

'Halo?' ucap Jungwoo memulai percakapan mereka

'Yang liat nih celanaku jadi gede banget. Kamu lagi aneh aja nanyain kayak gitu'

'Ya kan aku lagi overthinking. Takut nanti kamu bosen sama aku kalo aku udah ga rapet lagi'

'Ga akan sayang. Aku cintanya cuma sama kamu. Mau kamu rapet atau engga aku ga bakal bepaling dari kamu'

'Iya iya… Itu celana kamu lepas aja sih kasian sesek di dalem'

Lucas pun membuka belt yang ia kenakan dan melucuti pakaian bagian bawahnya. Ia mengurut penisnya yang baru saja dikeluarkan dari dalam sana.

'Masa ngomongin lubangku doang kamu udah setegang itu sih?'

'Kamu ga tau rasanya jadi aku sih yang. Apapun bagian tubuh kamu tuh bikin aku ga tahan'

'Dasar lemah. Padahal kita nikah udah bertahun-tahun, kamu juga udah sering banget liatin badan aku dari jaman pacaran sampe sekarang. Masa gitu aja lemah sih'

'Kamu itu terlalu indah sayang. Walau udah bertahun-tahun aku liat tubuh kamu juga tetep aja kamu menggoda banget di mataku'

'Mulai deh gombalnya'

'Ga gombal tapi aku serius sayang'

'Yaudah yaudah terserah kamu. Itu buka juga kemeja kamu dong Lucas. Masa buka bagian bawahnya doang'

Lucas melepas dasinya dan membuka seluruh kancing kemeja yang ia kenakan. Ia membuka kemeja itu meski masih menggantung di badannya dan memperlihatkan tubuhnya yang atletis.

cas

Jungwoo menelan ludah karna suaminya itu terlihat sangat seksi dengan kemeja yang menggantung pada badannya, memperlihatkan tubuh suaminya yang atletis dengan perut kotak-kotak dan di bagian bawah ada benda besar yang sudah menegak sempurna. Membuat Jungwoo yang berada di ujung sana menjadi panas ingin disentuh.

'Sekarang kamu cari posisi duduk yang enak. Kalo udah kasih tau aku' ucap Jungwoo memulai permainan

'Oke udah'

'Elus ujung kepala punya kamu pake telapak tangan. Bayangin aku lagi ngejilatin itu'

'Ssshhhh geli'

'Kocok titit kamu pelan-pelan, bayangin aja aku lagi ngasih service ke kamu pake tanganku'

'Mmmhhhh enak banget woo' Lucas mulai memejamkan matanya. Ia hanya terfokus pada suara Jungwoo dan membayangkan apa yang Jungwoo katakan.

'Sekarang aku masukin titit kamu ke mulut aku. Aku isep, jilat, pokoknya kamu pasti suka banget kalo aku lagi ngelakuin ini'

'Shit! Mulut kamu enak banget woo mmmhhhhhhh Jungwoo'

'Enak? Sekarang kocokannya lebih dicepetin kayak kalo kamu ngehujam mulut aku pake titit kamu yang gede itu sampe mentok ke tenggorokan aku'

'Arrggghhhhh enak banget Jungwoo ssshhhhhh'

'Mau yang lebih enak lagi?'

'M— mauhh'

'Sekarang buka mata kamu. Tetep kocok titit kamu, jangan berhenti dikocok'

Lucas membuka matanya. Dari layar handphone terlihat jelas bahwa Jungwoo sedang mengangkang di ujung sana.

jwu

'Pake aku sepuas kamu cas. Hajar aku sampe aku lemes'

'Argghhhhhhh Jungwoo lubang kamu menggoda banget'

'Liat cas lubangku laper banget pengen makan punya kamu yang gede itu. Pasti rasanya enak banget punyamu ada di dalam sini'

'Fuckkk Jungwoo lubang kamu berkedut gitu minta aku masukin banget woo mmmhhhhhh'

'Masukin aja sayang, masukin lubangku yang kamu bilang masih sempit kayak perawan dan bikin kamu nagih sampe pagi' ucap Jungwoo membuka lubangnya dengan bantuan kedua tangannya

'Fuckkkk mainin lubang kamu pake jari woo'

'As you wish— Ummhhhhh Lucashh'

'Fuckkk Jungwoo desahan kamu indah banget. Mainin terus sampe kamu keluar woo'

'Aku maunya punya kamu cas ugghhhhh masukin cepet, aku ga tahan'

'Oh— Shit! Aku masuk nnnggghhhhh'

Diujung sana Jungwoo mulai memasukkan dildo ke dalam lubangnya.

'Ahhhhhhhh Lucashhh hhnnnghhhhhh'

'Kamu sempit banget sayang mmmhhhh'

'Lucashh ugghhhh jangan berhenti. Terus genjot aku sampe aku lemes ahhhh ahhhhh mnhhhhhhh Lucashhh'

'Ohhhh— fuck fuckkk desahin terus namaku woo'

'Lucashh Lucashhh nngghhhhhh Lucashhhh mainin puting aku cashhh mmmhhhhh'

'Shit kamu tegang banget sayang. Minta diisep arrgghh'

'Isep aja cashhh, isep kayak bayi yang haus asi. Ahhhhh lucashhh isep terus cashhh. Isep sampe merah, sampe berbekas, sampe bengkak uummmhhh. Aku suka kalo kamu lagi nenen gini mmmhhhh gelihh' desah Jungwoo dari seberang sana sambil memainkan putingnya sendiri

'Nenen kamu enak sayang. Aku jilat ya'

'Ughhhh jilat terus cash mmnhhhh jilat terus sampe kamu puas'

'Enak banget sayang arrgghhhh aku cepetin ya biar lubang kamu makin ngelahap punyaku mmmmhhhhh' Lucas mempercepat kocokan pada penisnya

'Ahhhhh iya Lucashhhh lebih cepet mmhhhhh lebih cepet lagi cashhhh aku— mau keluar ughhhhh' ucap Jungwoo di seberang sana sambil memainkan penis dan lubangnya bersamaan. Tangan kanannya memompa dildo kedalam lubangnya dan tangan kirinya sibuk memijat penisnya agar mendapat putihnya

'Tunggu aku sayang aku juga mau keluar annggghhhhh' Lucas semakin mempercepat kocokannya

'Lucas Lucashhh mmhhhhh Lucasshh aku keluar— AHHHHH~'

'ARRRGGGHHH JUNGWOO'

Keduanya telah mencapai putihnya. Si manis yang terkapar di kasurnya dan si tampan yang terbaring lemah di kursi kantornya.

'Sayang' ucap Lucas memulai percakapan mereka lagi

'Pake dulu celananya, benerin bajunya, lap sperma kamu yang berceceran disana. Kan ga lucu kalo ada client atau staff kamu masuk ntar mereka nyium bau sperma kamu'

'Iyaa aku lakuin dulu. Kamu juga pake baju dulu yang lengkap gih. Bahaya kalo nanti aku tegang lagi'

'Ga mau ah, mau begini aja. Mau ngeliatin mukaku aja, ga usah sebadan. Lagian siapa juga yang mau bikin kamu tegang. Kamunya aja yang suka ngacengan huuuuu'

'Suami kamu loh ini yang kamu gituin'

'Ya emang aku kayak gini cuma buat kamu kan sayaangggg. Itu rapihin yang bener kemejanya Lucas. Mau ngantor apa mau nongkrong di burjo?'

'Biarin aja lah. Kan aku bosnya jadi suka-suka aku'

'Justru kamu yang harus kasih contoh'

'Iya iyaa. Ngomong-ngomong makasih ya sayang'

'Ga usah makasih gitu, kan aku punya kamu'

'Kamu makin jago ya yang kalo vcs gitu'

'Ish apa sih! Jangan bahas gituan'

'Kamu tadi hot banget tau'

'Lucas!!! Aku tutup nih ih. Udah sana kamu balik kerja' ucap Jungwoo dengan wajah yang merona

'Yaudah yaudah ga usah merah gitu dong mukanya cantik. Aku balik kerja ya, i love you sayang'

'Love you too'